Langsung ke konten utama

[Review] Memulai Hidup Di Umur 40

Judul Buku : Memulai Hidup Di Umur 40
Diterjemahkan dari Life Behind at Forty
Penulis        : Robert Peterson
Penerjemah: Dieni Yuliana R.G
Penerbit      : Nuansa Cendekia
Cetakan       : Pertama, September 2003
Tebal Buku : 160 halaman


Sinopsis:
Buku ini menerangkan tentang keuntungan tambah umur. Bahwa melewati umur 40 tahun berarti memasuki situasi yang penuh gairah. Memang tambah umur menyebabkan berkurangnya kenikmatan tertentu. Tetapi alam memberikan kenikmatan lain sebagai gantinya. Banggalah dengan usia kita.

Buku ini juga memberikan contoh beberapa tokoh dunia yang justru populer sesudah umur 40. Seperti Henry Ford, Pearl S. Buck, Winston Churchill dan masih banyak lagi.

Pearl S. Buck baru pada usia 40 novel pertamanya terbit East Wind, West Wind. Beberapa bulan kemudian menerbitkan The Good Earth yang ternyata berhasil mendapatkan Nobel dan membuat karirnya menanjak hingga usia senja.

Tak hanya tokoh populer, buku ini juga membahas tokoh-tokoh yang bangkrut di usia 40 tetapi bisa bangkit lagi dan menjadi milyarder setelahnya.

Wallace E. Johnson, bangkrut di usia 40. Sepeser pun ia tak memiliki uang. Tetapi karena tekad yang kuat untuk menjadi kontraktor. Akhirnya justru di usia hampir separuh abad ia sukses membangun ribuan rumah dan menjadi partner perusahaan besar untuk membangun motel indah yang kini kita kenal dengan nama Holiday Inn.

Jadi umur itu hanya angka. Tinggal bagaimana kita menikmati hidup setelah umur 40. Buku ini memberi beberapa contoh kegiatan dan pekerjaan yang bisa dilakukan dengan enjoy. 

Kelebihan Buku Ini:

Memberi motivasi kuat kepada kita yang sudah memasuki usia senja untuk selalu optimis menghadapi hidup. Membangkitkan semangat kita untuk tidak menjadi lemah di usia senja.

Kekurangan Buku Ini:

Tidak memberi gambaran tentang kelemahan di usia senja. Kesulitan-kesulitan yang biasa dihadapi oleh mereka yang sudah berusia 40 lebih. Bagaimana cara menghadapi situasi dan kondisi tidak mengenakan di usia tersebut. (EP)


#ReadingChallengeODOP
#Tantangan1RCOlevel1
#OneDayOnePost





Komentar

  1. Buku bagus ini. Bisa jadi referensi saat menua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tepatnya buku yang bagus untuk menghantarkan kita ke masa tua...hihihi. Terima kasih atas kunjungannya ya Mba.

      Hapus
  2. Usia 40 tahun adalah usia matang ya. Yuk ah semangat, dikit lagi nih masuk 40tahun. Semoga nggak kalah dengan mereka yang juga sukses di usia 40 tahun

    BalasHapus
  3. Pengen baca, tapi umur belum 40 tahun 🤣 boleh baca gak mbak kira-kira? 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentu boleh. Harus malah. Kelak tidak akan takut mendapati umur yang kian merayap.. hehehe

      Hapus
  4. Aku usia 17 berarti seperempat matang 😂😂

    BalasHapus
  5. 40 tahun, Alhamdulillah sudah terlewati dengan baik insyaAllah semoga selalu istiqomah dalam kebaikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiiin. Iya, Mba. Semangaaaattt!!! Terima kasih sudah Sudi berkunjung ke blog saya.

      Hapus
  6. Balasan
    1. Iya, wajib atuh. Biar gak takut menghadapi masa tua..hihihi.

      Hapus
  7. Menuju 40 tahun, mulai terasa beban hidup

    BalasHapus
  8. Buku ini cocok bagi milineal yang hilang arah ya bu? Hehehe

    BalasHapus
  9. Usiaku baru separuhnya, masih jauh sih. Tapi kayaknya keren bukunya. Buat persiapan eheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi...bisa, bisa untuk persiapan. Biar tidak takut dan tetap bersemangat.

      Hapus
  10. Angkanya cantik, 40. Kayak usia Rasulullah SAW diangkat sebagai rasul... hm jadi penasaran dengan makna dari usia 40 hehe makasih untuk tulisannya Mbak, salam kenal juga ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal kembali. Terima kasih atas kunjungannya. Benar Mba. Angka 40 tentu istimewa. Karena Allah pilih angka tersebut saat mengangkat Muhammad menjadi rasul-Nya.

      Hapus
  11. Ih... harus baca nih... mumpung aku masih ABG.. 😁👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ayooooo... masukkan list bacaan wajib. Biar lebih bersemangat menjalani hidup..hihihi. Terima kasih ya sudah Sudi mampir ke blog saya.

      Hapus
  12. Ternyata usia 40 itu bukan hal yang harus membuat lemah berkarya. Semoga nanti saat usiaku 40 masih tetap bisa semangat menebar kebaikan dan berkarya. Aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiiin. Iya, Mba. Selalu semangaaaattt!!!

      Hapus
  13. Balasan
    1. Benar. Jadi jangan terpaku pada angka untuk bisa berkarya.

      Hapus
  14. Anak muda harus lebih termotivasi kalau baca buku ini ya mbak hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Harus. Kalau yang tua saja bisa masa yang muda tak berdaya.. hehehehe. Terima kasih ya Mba sudah berkenan mampir ke blog saya.

      Hapus
  15. Aku sudah melewati masa itu. Coba baca buku ini sepuluh tahun yang lalu ya, paling sudah bisa menerbitkan buku. He...he...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setidaknya jadi lebih bersemangat lagi Mba... hehehe. Terima kasih atas kunjungannya ya?

      Hapus
  16. Aku mulai hidupnya usia berapa ya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dimulai dari sekarang.. hehehehe. Btw terima kasih sudah berkenan mampir ke blog saya ya?

      Hapus
  17. Good,,, wajib dibaca nih sebelum menginjak umur 40.

    BalasHapus
  18. Waduhh, aku merasa tersaingi dengan orang yang sudah masuk 40 tahun hemmm

    BalasHapus
  19. Bukunya keren.. Bakal persiapan untuk masa depan.. :)
    #Ake (maaf g bisa pake akun email blog, soalnya g ngerti pengaturan di hp aku di mananya. Yang muncul email lama terus)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya gak apa-apa. Terima kasih atas kunjungannya.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bait Pantun Satukan Negeri, Karya Istimewa di Tahun 2022

Pantun. Jenis puisi lama yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pantun terdiri atas 4 larik yang masing-masing larik memuat 8-12 suku kata, dengan pola a-b-a-b Buku antologi pantun (dokpri) Sejak sekolah dasar saya sudah mengenal pantun. Kerap mendengar orang berpantun. Senang juga membaca buku-buku pantun. Namun ketika diminta untuk membuat pantun langsung mengangkat bendera putih alias nyerah. Jujur, saya dari dulu paling tidak bisa menulis pantun. Berbeda dengan puisi, yang meski tidak romatis sekali puisinya tapi bisalah. Sedangkan pantun? Duh, pusing. Merangkai dan menemukan kata-kata yang pas untuk tiap lariknya. Jadi tidak pernah terpikirkan untuk menulis pantun.  Tahun 2021 lalu ada undangan untuk menulis buku antologi pantun dari Rumah Produktif Indonesia Sumatera Barat. Tiap peserta diwajibkan menulis 20 pantun. Widih, seram sekali. Dengan DL sekitar satu bulan. Awalnya saya abaikan. Karena memang merasa pusing. Rasanya tidak bakat deh untuk menulis pantun

{Review} Buku 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi

Awal tahun 2021 saya buka dengan sebuah karya bersama teman-teman Kompasianer berupa buku kumpulan testimoni, 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi . Buku ini merupakan kumpulan artikel Kompasianer (sebutan untuk penulis di Kompasiana) terpilih yang memberikan opininya tentang Tjiptadinata Effendi. Beliau adalah sosok penulis senior di Kompasiana yang sangat ramah dan inspiratif. Kisah perjalanan hidupnya ia ceritakan dengan gamblang di Kompasiana untuk dijadikan pelajaran bagi para pembaca. Mulai dari kehidupannya yang menurut beliau begitu susah saat baru menikah di daerah Padang, Sumatera Barat. Hingga kehidupannya kini yang bahagia di negara Australia beserta anak dan cucu.  Pak Tjip (begitu saya memanggilnya) dan istri beliau, Bu Roselina senantiasa membagikan cerita kehidupan mereka dengan terbuka dan riang gembira. Bagaimana mereka melewati masa-masa sulit sampai bisa menjadi seperti sekarang ini. Bagi para pembaca tentu kisah mereka tersebut sangat inspiratif. Bisa dija

[Review] Buku Sesungguhnya Kita Sudah Terlalu Lelah Untuk Memenuhi Ekspektasi Orang Lain

Tahun baru baju baru [X]  Tahun baru buku baru [✓]  Dan itulah yang saya lakukan. Membaca buku baru.  Buku yang saya baca kali ini judulnya “sesungguhnya kita sudah terlalu lelah untuk memenuhi ekspektasi orang lain” karya Nia Hanie Zen. Buku bergenre psikologi yang dikemas dalam bahasa yang ringan. Sehingga pembaca tidak merasa berat dalam mencerna kalimat demi kalimat. Berikut ini sinopsisnya : Buku ini terdiri atas 30 bab yang ditulis dalam bentuk Day 01 dan seterusnya. Tiap babnya mengupas segala hal dengan sangat detail. Seperti bagian 2 yang mengupas tentang diri kita, bagian 12 tentang menjadi produktif dan masih banyak lagi. Dalam tiap bagian yang dibahas dalam buku ini,  kita akan menemukan kalimat-kalimat ajaib yang bisa menjadi motivasi dan semangat diri. Seperti: Dalam proses mengubah kebiasaan buruk,  pertama-tama sangat dibutuhkan niat yang kuat dari diri kita. Ada kemauan untuk berubah dan kesadaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seorang penulis yang produktif ak