Langsung ke konten utama

Antara Aku, Leonardo Dicaprio, Lelaki Tua dan Laut

MEMBACA. Salah satu kegiatan yang bagi saya sangat mengasyikkan. Apalagi membacanya disela-sela kesibukan. Sehingga waktu yang tersedia tak terbuang sia-sia. Terisi dengan sesuatu yang bermanfaat yakni membaca.

By biografi ku.com

Maka ketika membaca sebuah berita infotainment tentang bintang Hollywood Leonardo Dicaprio yang salah satu hobinya adalah membaca. Saya jadi penasaran. Buku apa yang ia baca? Kabarnya buku itu adalah bacaan favoritnya. Ia bawa-bawa saat syuting film Titanic.  Begitu break syuting ia langsung berkutat dengan buku tersebut.

Saya jadi semakin penasaran. Akhirnya goeglinglah. Ternyata buku favorit Leonardo Dicaprio itu adalah buku karya Ernest Hemingway yang berjudul The Old Man and The Sea. Wah, Ernest Hemingway? Siapa yang tak mengenal penulis satu ini.

Koleksi pribadi

Ernest Hemingway adalah salah satu pengarang Amerika paling terkemuka sepanjang zaman. Dan buku yang berjudul The Old Man and The Sea merupakan salah satu karyanya yang diganjar hadiah Nobel Sastra pada tahun 1953. Keren sekali ya? Pantas seorang Leonardo Dicaprio begitu menyukai buku ini. Karena penggambaran karakter si tokoh dalam buku tersebut memang sangat bagus.

Saya pun memilih buku ini untuk menjawab tantangan Reading Challenge ODOP yang sedang saya ikuti. Tantangan yang mengharuskan kita membaca buku karya penulis yang mendapatkan hadiah Nobel sastra. Selain sesuai dengan tema tantangan. Ternyata buku ini memang sangat bagus ceritanya.

Selain itu, buku The Old Man and The Sea menghadirkan kenangan tersendiri bagi saya. Kenangan indah tentunya. Karena terkait dengan someone special. Ceritanya saya dulu long distance relationship alias LDR. Jadi kalau ngobrol di telepon lebih ke obrolan serius. Jarang ngegombal. Ketika bertemu pun lebih banyak bercerita tentang kegiatan di tempatnya bekerja. Begitu pun dengan saya. Maka ketika suatu hari kami jalan-jalan ke toko buku dan saya dibelikan buku ini, tentu surprise sekali.

Enggak menyangka. Ketika saya tanyakan hal ini padanya, "Kok tahu sih aku sedang ingin membeli buku ini? Padahal aku kan enggak pernah cerita?" Jawabannya sungguh membuat hati ini meleleh. "Untuk mengetahui keinginan pasangan tak harus menunggu kata-katanya. Cukup asah mata ini maka mata hati akan menunjukkannya." Aish...enggak pernah ngegombal atau beromantis-romantis ria. Eh, sekalinya berucap seperti ini. Full love lah. (Ep)



#RCO
#ODOP
#ReadingChallengeOdop
#tantangan2level5


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bait Pantun Satukan Negeri, Karya Istimewa di Tahun 2022

Pantun. Jenis puisi lama yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pantun terdiri atas 4 larik yang masing-masing larik memuat 8-12 suku kata, dengan pola a-b-a-b Buku antologi pantun (dokpri) Sejak sekolah dasar saya sudah mengenal pantun. Kerap mendengar orang berpantun. Senang juga membaca buku-buku pantun. Namun ketika diminta untuk membuat pantun langsung mengangkat bendera putih alias nyerah. Jujur, saya dari dulu paling tidak bisa menulis pantun. Berbeda dengan puisi, yang meski tidak romatis sekali puisinya tapi bisalah. Sedangkan pantun? Duh, pusing. Merangkai dan menemukan kata-kata yang pas untuk tiap lariknya. Jadi tidak pernah terpikirkan untuk menulis pantun.  Tahun 2021 lalu ada undangan untuk menulis buku antologi pantun dari Rumah Produktif Indonesia Sumatera Barat. Tiap peserta diwajibkan menulis 20 pantun. Widih, seram sekali. Dengan DL sekitar satu bulan. Awalnya saya abaikan. Karena memang merasa pusing. Rasanya tidak bakat deh untuk menulis pantun

{Review} Buku 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi

Awal tahun 2021 saya buka dengan sebuah karya bersama teman-teman Kompasianer berupa buku kumpulan testimoni, 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi . Buku ini merupakan kumpulan artikel Kompasianer (sebutan untuk penulis di Kompasiana) terpilih yang memberikan opininya tentang Tjiptadinata Effendi. Beliau adalah sosok penulis senior di Kompasiana yang sangat ramah dan inspiratif. Kisah perjalanan hidupnya ia ceritakan dengan gamblang di Kompasiana untuk dijadikan pelajaran bagi para pembaca. Mulai dari kehidupannya yang menurut beliau begitu susah saat baru menikah di daerah Padang, Sumatera Barat. Hingga kehidupannya kini yang bahagia di negara Australia beserta anak dan cucu.  Pak Tjip (begitu saya memanggilnya) dan istri beliau, Bu Roselina senantiasa membagikan cerita kehidupan mereka dengan terbuka dan riang gembira. Bagaimana mereka melewati masa-masa sulit sampai bisa menjadi seperti sekarang ini. Bagi para pembaca tentu kisah mereka tersebut sangat inspiratif. Bisa dija

[Review] Buku Sesungguhnya Kita Sudah Terlalu Lelah Untuk Memenuhi Ekspektasi Orang Lain

Tahun baru baju baru [X]  Tahun baru buku baru [✓]  Dan itulah yang saya lakukan. Membaca buku baru.  Buku yang saya baca kali ini judulnya “sesungguhnya kita sudah terlalu lelah untuk memenuhi ekspektasi orang lain” karya Nia Hanie Zen. Buku bergenre psikologi yang dikemas dalam bahasa yang ringan. Sehingga pembaca tidak merasa berat dalam mencerna kalimat demi kalimat. Berikut ini sinopsisnya : Buku ini terdiri atas 30 bab yang ditulis dalam bentuk Day 01 dan seterusnya. Tiap babnya mengupas segala hal dengan sangat detail. Seperti bagian 2 yang mengupas tentang diri kita, bagian 12 tentang menjadi produktif dan masih banyak lagi. Dalam tiap bagian yang dibahas dalam buku ini,  kita akan menemukan kalimat-kalimat ajaib yang bisa menjadi motivasi dan semangat diri. Seperti: Dalam proses mengubah kebiasaan buruk,  pertama-tama sangat dibutuhkan niat yang kuat dari diri kita. Ada kemauan untuk berubah dan kesadaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seorang penulis yang produktif ak