Langsung ke konten utama

[Review] Buku "OUTSIDERS" (Kisah Para Penunggang Motor)

Penulis      : Isfandiari MD & Iwan Rasta
Penerbit     : Exchange
Cetakan     : pertama tahun 2015
Tebal Buku: 284 halaman

Klub motor merupakan kata yang masih mengandung pengertian negatif bagi sebagian orang. Khususnya para orang tua. Karena memang tidak dipungkiri bahwa anak motor kerap terlibat tawuran antar-geng, mabuk-mabukan sampai pembunuhan. Para orang tua itu beranggapan kalau anak motor berarti anak-anak berandal.

Untuk mengetahui seperti apa dan bagaimana klub motor itu, buku ini menjawab semua rasa penasaran serta penilaian buruk tersebut. Dalam buku ini pembaca akan mengetahui bagaimana sebuah klub motor itu terbentuk. Mulai dari pemilihan motor, pemilihan lambang klub serta filosofinya, atribut yang dikenakan sampai istilah-istilah yang kerap digunakan oleh anak motor dibahas tuntas dalam buku ini.

Karena buku ini merupakan"true Story" maka didalamnya pembaca juga bisa mengetahui tentang kisah para anggota klub motor dalam menjalin persahabatan dan percintaan ala anak motor. Juga kisah sedih dan heroik yang mereka alami. Dan yang juga perlu diketahui adalah cerita sebenarnya tentang bagaimana sebuah tawuran itu bisa terjadi. Sehingga menewaskan anggota klub motor itu. Kisah pilu yang dirasakan oleh para anggota tetapi dicibir oleh orang awam.

Buku ini layak dibaca oleh siapa saja. Bukan saja oleh para penunggang motor. Tetapi mereka yang sama sekali tak mampu menunggang motor pun patut membacanya. MMC-Outsiders Nationz sebagai salah satu klub motor di Indonesia yang usianya lebih dari 25 tahun ini, dalam pemilihan lambang dan atribut yang digunakan untuk klub rupanya tak sembarangan. Sarat makna.

Menjadi biker yang berkelas itu salah satu makna dari lambang yang digunakan. Semua masalah harus diselesaikan dengan kepala dingin. Itu salah satu makna dari atribut yang dikenakan. Semua itu jelas bertolak belakang dari penilaian negatif orang tentang klub motor.

Kalau pun ada dari anak motor yang berperilaku negatif, semua itu dikembalikan kepada pribadi masing-masing. Toh, setiap sendi kehidupan ini memiliki sisi negatif dan positif. Tinggal bagaimana tiap individu itu bisa memaknai segala sesuatunya dengan bijak. Semoga bermanfaaat dan selamat membaca.

Komentar

  1. Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung Mba. Saya juga. Makanya saya share...bagus ternyata...hehe

      Hapus
    2. Terima kasih sudah berkunjung Mba. Saya juga. Makanya saya share...bagus ternyata...hehe

      Hapus
  2. Waah...sebuah review yg bagus. Terima kasih ya, mbak Denik. All my respect.
    #OFFO

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bait Pantun Satukan Negeri, Karya Istimewa di Tahun 2022

Pantun. Jenis puisi lama yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pantun terdiri atas 4 larik yang masing-masing larik memuat 8-12 suku kata, dengan pola a-b-a-b Buku antologi pantun (dokpri) Sejak sekolah dasar saya sudah mengenal pantun. Kerap mendengar orang berpantun. Senang juga membaca buku-buku pantun. Namun ketika diminta untuk membuat pantun langsung mengangkat bendera putih alias nyerah. Jujur, saya dari dulu paling tidak bisa menulis pantun. Berbeda dengan puisi, yang meski tidak romatis sekali puisinya tapi bisalah. Sedangkan pantun? Duh, pusing. Merangkai dan menemukan kata-kata yang pas untuk tiap lariknya. Jadi tidak pernah terpikirkan untuk menulis pantun.  Tahun 2021 lalu ada undangan untuk menulis buku antologi pantun dari Rumah Produktif Indonesia Sumatera Barat. Tiap peserta diwajibkan menulis 20 pantun. Widih, seram sekali. Dengan DL sekitar satu bulan. Awalnya saya abaikan. Karena memang merasa pusing. Rasanya tidak bakat deh untuk menulis pantun

{Review} Buku 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi

Awal tahun 2021 saya buka dengan sebuah karya bersama teman-teman Kompasianer berupa buku kumpulan testimoni, 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi . Buku ini merupakan kumpulan artikel Kompasianer (sebutan untuk penulis di Kompasiana) terpilih yang memberikan opininya tentang Tjiptadinata Effendi. Beliau adalah sosok penulis senior di Kompasiana yang sangat ramah dan inspiratif. Kisah perjalanan hidupnya ia ceritakan dengan gamblang di Kompasiana untuk dijadikan pelajaran bagi para pembaca. Mulai dari kehidupannya yang menurut beliau begitu susah saat baru menikah di daerah Padang, Sumatera Barat. Hingga kehidupannya kini yang bahagia di negara Australia beserta anak dan cucu.  Pak Tjip (begitu saya memanggilnya) dan istri beliau, Bu Roselina senantiasa membagikan cerita kehidupan mereka dengan terbuka dan riang gembira. Bagaimana mereka melewati masa-masa sulit sampai bisa menjadi seperti sekarang ini. Bagi para pembaca tentu kisah mereka tersebut sangat inspiratif. Bisa dija

[Review] Buku Sesungguhnya Kita Sudah Terlalu Lelah Untuk Memenuhi Ekspektasi Orang Lain

Tahun baru baju baru [X]  Tahun baru buku baru [✓]  Dan itulah yang saya lakukan. Membaca buku baru.  Buku yang saya baca kali ini judulnya “sesungguhnya kita sudah terlalu lelah untuk memenuhi ekspektasi orang lain” karya Nia Hanie Zen. Buku bergenre psikologi yang dikemas dalam bahasa yang ringan. Sehingga pembaca tidak merasa berat dalam mencerna kalimat demi kalimat. Berikut ini sinopsisnya : Buku ini terdiri atas 30 bab yang ditulis dalam bentuk Day 01 dan seterusnya. Tiap babnya mengupas segala hal dengan sangat detail. Seperti bagian 2 yang mengupas tentang diri kita, bagian 12 tentang menjadi produktif dan masih banyak lagi. Dalam tiap bagian yang dibahas dalam buku ini,  kita akan menemukan kalimat-kalimat ajaib yang bisa menjadi motivasi dan semangat diri. Seperti: Dalam proses mengubah kebiasaan buruk,  pertama-tama sangat dibutuhkan niat yang kuat dari diri kita. Ada kemauan untuk berubah dan kesadaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seorang penulis yang produktif ak