Langsung ke konten utama

{Review} Buku "Orang-Orang Proyek" Ahmad Tohari

Ahmad Tohari. Sastrawan asal Tinggarjaya, Banyumas ini salah satu penulis yang saya kagumi. Karya-karyanya "jujur" menuangkan apa yang ia rasakan terhadap kondisi sekitar. Tentu saja dikemas dalam bahasa sastra tingkat tinggi. Sehingga terasa halus meski sebenarnya menohok.  Salah satu karya Ahmad Tohari yang begitu saya sukai adalah Orang-orang proyek.



Judul Buku     : Orang-Orang Proyek
Penulis             : Ahmad Tohari
Penerbit.          : PT Gramedia Pustaka
                             Utama
Cetakan          : Kedua, Tahun 2015
Tebal Buku.    : 256 Halaman

Sinopsis :

Buku ini berkisah tentang pergulatan batin seorang insinyur bernama Kabul. Ia sedang menangani sebuah proyek pembangunan jembatan di sebuah desa. Dalam pelaksanaan proyek tersebut rupanya banyak sekali "permainan" yang terjadi.

Mulai dari tingkat bawah sampai atas. Semua itu menjadi beban psikologis yang berat untuknya. Apalagi orang-orang yang ia hadapi salah satunya adalah kawan semasa kuliah dulu. Kawan yang dahulunya sama-sama aktivis kampus. Yang sesungguhnya tahu, apa dan bagaimana seharusnya pembangunan jembatan itu dilakukan untuk hasil yang baik.

Tetapi karena mata hati kawannya itu telah ditutup oleh gengsi, nama baik dan kedudukan maka ia justru membujuk Kabul untuk tutup mata juga. Hal ini tentu saja bertentangan dengan hati nurani Kabul.

Ia ingin menerapkan segala sesuatu sesuai dengan kaidah ilmu yang ia pelajari, guna menghasilkan mutu yang baik. Karena proyek pembangunan ini untuk kemaslahatan bersama. Sekecil apapun pengurangan yang dilakukan akan mempengaruhi mutu bangunan, dan masyarakat kecillah yang akhirnya menjadi korban.

Di bumbui kisah cinta dalam proyek, kehidupan orang-orang proyek dan pertentangan yang terjadi karena Kabul bertahan dengan idealismenya, buku ini sangat menarik untuk dibaca. Sebab kita jadi tahu"permainan" apa saja yang ada dalam sebuah proyek itu.


#HariKetujuhpuluh
#OneDayOnePost
#BukuBagus



Komentar

  1. Pinjem bukunya kak denik.. :-D

    BalasHapus
  2. Aku pernah baca Buku INI mb Denik. Akhirnya jembatan itu rubuh juga. Nggak bertahan lama.

    BalasHapus
  3. Menarik, nih. Apa di dalamnya juga disinggung soal teori dan teknik pembangunan yang tepat?

    BalasHapus
  4. Kayanya seru bukunya ya mba,, mudahan dapat di gramedia disini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget Mba. Pokoknya seru dan tegang juga.... hehehe

      Hapus
  5. Buat anak manajemen seperti wajib banget ya kak baca buku itu hehehehe

    BalasHapus
  6. Wah menarik sekali kak aku belum baca tapi penasaran mirip-mirip sama novel sastrawan Mesir yang judulnya Korupsi kali ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo Mba dibaca. Bagus lho. Keren deh.. hehehe

      Hapus
  7. Sebenarnya mungkin gak cuma Kabul yang mengalami hal serupa,dimana saat ia terjun langsung menangani suatu proyek banyak sekali kecurangan yang terjadi. Disini hati nurani lah yang bicara,jangan sampai hanya mengejar duniawi tapi melupakan akhirat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Ada banyak Kabul-Kabul lain yang merasakan hal sama. Hanya dalam versi berbeda.

      Hapus
  8. Wah sepertinya menarik buku yg berjudul "Orang² proyek" ini pantut di baca ini untuk pembelajaran bahwa hidup itu banyak intrik, yg kadang membutakan mata hati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus Mas. Iya, betul. Untuk pembelajaran hidup sangat bagus nih. Jadi sudah bisa mengantisipasi.

      Hapus
  9. ya ampun mbak, pas banget aku lagi baca buku Orang2 proyek ini. Baru di halaman tengah aja udah geleng2 kepala. sungguh, miris sekaligus jadi sadar huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, bisa pas gitu ya Mba... hehehe. Tapi memang begitulah yang terjadi dalam kehidupan ini. Kita bisa berkaca lewat tulisan ini.

      Hapus
  10. Sebenarnya hampir semua sisi pekerjaan ada permasalahan seperti ini ya mbak. Antara hati nurani dan juga kondisi lingkungan sekitar. Tinggal kita mau terbawa arus atau tidak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba. Tinggal bagaimana kitanya. Karena semua sendiri kehidupan ada intrik sejenis.

      Hapus
  11. Wah sepertinya banyak pergulatan batin dalam buku ini

    Hehehe, jadi cenayang buku

    Pasti buku ini keren banget, apalagi aku yang suka kepoaan dengan isi suatu buku

    BalasHapus
  12. Sudah membayangkan bagaimana konfliknya. Memang si proyek pembamgunan itu kayanya gak lepas dari segala KKN, ya. Soalnya ini sesuai banget sama kehidupan nyata. Termasuk di kampungku sampe ada kepala desa masuk penjara. Jadi pengin baca nih Orang-Orang Proyek.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itulah Mba kenyataan yang terjadi. Tapi tak banyak yang mengetahui. Buku ini menggambarkan semuanya.

      Hapus
  13. Sebagai penggemarnya Ahmad Tohari sejak lama, jujur aku masih stuck sama gaya kepenulisannya di Ronggeng Dukuh Paruk. Ngerasa belum bisa move on, tapi si Orang-orang Proyek ini bikin aku jadi gagal move on lagi. Haih 😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha...memang kerap tak terduga tulisan Ahmad Tohari Mba. Ini sisi menariknya.

      Hapus
  14. Gitu emang ya... di dunia proyek banyak banget intrik dan permainannya, belum lg uang preman yang harus ditangani, duhh... tp gak cuma di bidang teknik sipil/arsitektur deh yg spt ini di semua lini ada aja permainannya ya, nice review, makasih ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba. Semua sendi kehidupan pasti ada intrik macam ini. Tinggal bagaimana kitanya aja.

      Hapus
  15. aku juga pernah baca buku ini, mbak. Dan sebagai lulusan teknik sipil buku ini memang cukup menggambarkan kondisi di lapangan sih.

    BalasHapus
  16. aku juga pernah mbak baca novel orang-orang proyek ini. pas banget soalnya latar belakang profesinya sama aku yang lulusan teknik sipil dan pernah juga bekerja di proyek. dan memang sih apa yang diceritakan di novel ini cukup menggambarkan kondisi di lapangan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bait Pantun Satukan Negeri, Karya Istimewa di Tahun 2022

Pantun. Jenis puisi lama yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pantun terdiri atas 4 larik yang masing-masing larik memuat 8-12 suku kata, dengan pola a-b-a-b Buku antologi pantun (dokpri) Sejak sekolah dasar saya sudah mengenal pantun. Kerap mendengar orang berpantun. Senang juga membaca buku-buku pantun. Namun ketika diminta untuk membuat pantun langsung mengangkat bendera putih alias nyerah. Jujur, saya dari dulu paling tidak bisa menulis pantun. Berbeda dengan puisi, yang meski tidak romatis sekali puisinya tapi bisalah. Sedangkan pantun? Duh, pusing. Merangkai dan menemukan kata-kata yang pas untuk tiap lariknya. Jadi tidak pernah terpikirkan untuk menulis pantun.  Tahun 2021 lalu ada undangan untuk menulis buku antologi pantun dari Rumah Produktif Indonesia Sumatera Barat. Tiap peserta diwajibkan menulis 20 pantun. Widih, seram sekali. Dengan DL sekitar satu bulan. Awalnya saya abaikan. Karena memang merasa pusing. Rasanya tidak bakat deh untuk menulis pantun

{Review} Buku 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi

Awal tahun 2021 saya buka dengan sebuah karya bersama teman-teman Kompasianer berupa buku kumpulan testimoni, 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi . Buku ini merupakan kumpulan artikel Kompasianer (sebutan untuk penulis di Kompasiana) terpilih yang memberikan opininya tentang Tjiptadinata Effendi. Beliau adalah sosok penulis senior di Kompasiana yang sangat ramah dan inspiratif. Kisah perjalanan hidupnya ia ceritakan dengan gamblang di Kompasiana untuk dijadikan pelajaran bagi para pembaca. Mulai dari kehidupannya yang menurut beliau begitu susah saat baru menikah di daerah Padang, Sumatera Barat. Hingga kehidupannya kini yang bahagia di negara Australia beserta anak dan cucu.  Pak Tjip (begitu saya memanggilnya) dan istri beliau, Bu Roselina senantiasa membagikan cerita kehidupan mereka dengan terbuka dan riang gembira. Bagaimana mereka melewati masa-masa sulit sampai bisa menjadi seperti sekarang ini. Bagi para pembaca tentu kisah mereka tersebut sangat inspiratif. Bisa dija

[Review] Buku Sesungguhnya Kita Sudah Terlalu Lelah Untuk Memenuhi Ekspektasi Orang Lain

Tahun baru baju baru [X]  Tahun baru buku baru [✓]  Dan itulah yang saya lakukan. Membaca buku baru.  Buku yang saya baca kali ini judulnya “sesungguhnya kita sudah terlalu lelah untuk memenuhi ekspektasi orang lain” karya Nia Hanie Zen. Buku bergenre psikologi yang dikemas dalam bahasa yang ringan. Sehingga pembaca tidak merasa berat dalam mencerna kalimat demi kalimat. Berikut ini sinopsisnya : Buku ini terdiri atas 30 bab yang ditulis dalam bentuk Day 01 dan seterusnya. Tiap babnya mengupas segala hal dengan sangat detail. Seperti bagian 2 yang mengupas tentang diri kita, bagian 12 tentang menjadi produktif dan masih banyak lagi. Dalam tiap bagian yang dibahas dalam buku ini,  kita akan menemukan kalimat-kalimat ajaib yang bisa menjadi motivasi dan semangat diri. Seperti: Dalam proses mengubah kebiasaan buruk,  pertama-tama sangat dibutuhkan niat yang kuat dari diri kita. Ada kemauan untuk berubah dan kesadaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seorang penulis yang produktif ak