Langsung ke konten utama

[Review] Buku "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck"

"Dalam urusan cinta, jangan pernah membohongi kata hati. Kelak akan menyesal seumur hidup"


Judul buku : Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
Penulis.         : Hamka
Cetakan         : Ke-23 tahun 1999
Penerbit        : Bulan Bintang

Buku ini bercerita tentang kisah cinta antara Zainuddin dan Hayati. Dua insan yang saling mencintai. Tetapi karena adat, ego dan dendam. Cinta mereka tak bisa bersatu. Padahal ada kesempatan kedua yang jika saja mau mengikuti kata hati dan sedikit menekan ego, akan berakhir indah. Tetapi itulah, karena ego dan dendam masa lalu. Cinta yang seharusnya berakhir indah justru berakhir tragis. Menyesal pun sudah tak ada gunanya. Karena maut telah merenggut salah satu dari mereka.

Dengan latar belakang adat istiadat dan kebudayaan Minangkabau, cerita ini diawali dengan keberangkan. Zainuddin ke kampung halaman ayahnya, Padang Panjang. Ia adalah anak dari pemuda Minang yang terbuang karena fitnah. Pemuda itupun merantau ke Mengkasar dan menikah dengan gadis sana. Lalu lahirlah Zainuddin.
Namun di usia yang masih kecil Zainuddin menjadi yatim piatu.  Ia kemudian di asuh oleh Mak Base, pengasuhnya. Setelah dewasa Mak Base menceritakan asal usulnya. Maka pergilah ia menuju Padang Panjang. Setelah bertemu dengan sanak saudara di sana, bukan kebahagiaan yang ia temukan. Tapi sikap munafik keluarga yang pada dasarnya tak menyukai kehadirannya. 

Zainuddin sudah hendak kembali saja ke Mengkasar. Percuma tinggal di tanah leluhur tetapi penerimaan mereka justru menyakitkan hati. Tetapi seorang gadis bernama Hayati telah menawan hatinya. Terjalinlah kisah kasih yang indah antara mereka. Namun sayang keluarga Haryati tak merestui hubungan mereka. Sebab Zainuddin hanyalah seorang yatim piatu yang tak memiliki apa-apa. Hayati pun terpaksa menikah dengan pemuda dari keluarga kaya yang disetujui keluarganya.

Betapa hancurnya hati Zainuddin. Ia pun jatuh sakit, lahir dan batin. Beruntung ia memiliki kawan yang baik dan setia. Atas dukungan kawannya itu ia bisa bangkit lagi. Apalagi setelah Mak Base meninggal lalu mengirimkan semua harta peninggalan untuknya, seketika Zainuddin menjadi kata raya. Atas usulan kawannya, ia gunakan kekayaannya itu untuk merantau. Melupakan gadis yg dicintainya. Jakarta adalah kota yang dituju. 

Ditemani kawan setianya, Zainuddin lahir kembali sebagai seorang pengarang kenamaan. Terkenal seantero negeri. Karya-karyanya digemari oleh semua orang, termasuk Hayati. Dengan niat ingin mengembangkan karir, Zainuddin hijrah ke Surabaya. Di sana ia sering di undang oleh perkumpulan orang-orang Andalas. Wadah berkumpulnya orang Minang dirantai. Tanpa diduga, di sana ia bertemu dengan Hayati dan suaminya. 

Suami Hayati dipindah tugaskan di Surabaya. Tetapi rupanya perangkai suami Hayati sangat buruk. Ia sering berjudi bisa dan terlilit hutang. Sampai akhirnya ia bunuh diri dan menyerahkan kembali Hayati kepada Zainuddin. Karena ia tahu mereka sesungguhnya saling mencintai.

Betapa bahagia hati Hayati. Ia pun mengungkapkan semua isi hatinya pada Zainuddin. Tetapi karena masih teringat sakit hati yang dialaminya, Zainuddin tak mau mengakui hal itu. Ia justru menyuruh Hayati pulang ke kampung halamannya. Betapa sedih hati Hayati. Ia pulang ke kampung halaman setelah Zainuddin mengurus semuanya. Termasuk tiket kapal dari Surabaya. Ya, Hayati akan kembali ke kampung halaman dengan menggunakan kapal laut, kapal Van Der Wijck.

Setelah keberangkan Hayati, Zainuddin merasa kehilangan. Setelah melalui perenungan yang panjang dan atas nasihat kawan setianya itu. Akhirnya Zainuddin berniat menyusul Hayati keesokkan harinya. Dan ingin menikahi Hayati untuk selanjutnya hidup bahagia di Surabaya. Tetapi takdir berkata lain. Malam itu kapal yang ditumpangi Hayati mengalami musibah. Tenggelam dan menelan banyak korban. 

Betapa kagetnya hati Zainuddin mendengar kabar itu. Dengan perasaan bersalah ia pun mencari tahu nasib Hayati. Hayati pun ditemukan. Tetapi dalam keadaan koma. Dalam suasana menjelang kematian, dua insan ini saling mengungkapkan isi hatinya masing-masing. Tetapi siapa yang bisa mencegah datangnya ajal. Hayati pun meninggal dipelukkan Zainuddin. 

Beberapa waktu kemudian setelah peristiwa itu, Zainuddin pun menyusul berpulang kehadapan Tuhan. Cinta suci itu pun berakhir tragis. 


#HariKetujuhPuluhEnam
#OneDayOnePost
#BukuBagus

Komentar

  1. saya nengok filmnya aja mbak denik
    nggak begitu suka saat Zaenudin putus asa ketika hayati menikah
    saya merasa kesal, kenapa laki2 begitu lemahnya. sama ketika Hayati mau kembali ke Zaenudin, dia begitu sombong mengakui isi hatinya..

    BalasHapus
  2. hihihi...mb wid baper euy sama tokohnya

    BalasHapus
  3. Novel favoritku dikala SMP, jika sekarang masih ada yg jual aku mau deh beli.

    BalasHapus
  4. Novel favoritku dikala SMP, jika sekarang masih ada yg jual aku mau deh beli.

    BalasHapus
  5. Pinginnnnnn ...
    Saya suka kisah dg setting budaya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bait Pantun Satukan Negeri, Karya Istimewa di Tahun 2022

Pantun. Jenis puisi lama yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pantun terdiri atas 4 larik yang masing-masing larik memuat 8-12 suku kata, dengan pola a-b-a-b Buku antologi pantun (dokpri) Sejak sekolah dasar saya sudah mengenal pantun. Kerap mendengar orang berpantun. Senang juga membaca buku-buku pantun. Namun ketika diminta untuk membuat pantun langsung mengangkat bendera putih alias nyerah. Jujur, saya dari dulu paling tidak bisa menulis pantun. Berbeda dengan puisi, yang meski tidak romatis sekali puisinya tapi bisalah. Sedangkan pantun? Duh, pusing. Merangkai dan menemukan kata-kata yang pas untuk tiap lariknya. Jadi tidak pernah terpikirkan untuk menulis pantun.  Tahun 2021 lalu ada undangan untuk menulis buku antologi pantun dari Rumah Produktif Indonesia Sumatera Barat. Tiap peserta diwajibkan menulis 20 pantun. Widih, seram sekali. Dengan DL sekitar satu bulan. Awalnya saya abaikan. Karena memang merasa pusing. Rasanya tidak bakat deh untuk menulis pantun

{Review} Buku 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi

Awal tahun 2021 saya buka dengan sebuah karya bersama teman-teman Kompasianer berupa buku kumpulan testimoni, 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi . Buku ini merupakan kumpulan artikel Kompasianer (sebutan untuk penulis di Kompasiana) terpilih yang memberikan opininya tentang Tjiptadinata Effendi. Beliau adalah sosok penulis senior di Kompasiana yang sangat ramah dan inspiratif. Kisah perjalanan hidupnya ia ceritakan dengan gamblang di Kompasiana untuk dijadikan pelajaran bagi para pembaca. Mulai dari kehidupannya yang menurut beliau begitu susah saat baru menikah di daerah Padang, Sumatera Barat. Hingga kehidupannya kini yang bahagia di negara Australia beserta anak dan cucu.  Pak Tjip (begitu saya memanggilnya) dan istri beliau, Bu Roselina senantiasa membagikan cerita kehidupan mereka dengan terbuka dan riang gembira. Bagaimana mereka melewati masa-masa sulit sampai bisa menjadi seperti sekarang ini. Bagi para pembaca tentu kisah mereka tersebut sangat inspiratif. Bisa dija

[Review] Buku Sesungguhnya Kita Sudah Terlalu Lelah Untuk Memenuhi Ekspektasi Orang Lain

Tahun baru baju baru [X]  Tahun baru buku baru [✓]  Dan itulah yang saya lakukan. Membaca buku baru.  Buku yang saya baca kali ini judulnya “sesungguhnya kita sudah terlalu lelah untuk memenuhi ekspektasi orang lain” karya Nia Hanie Zen. Buku bergenre psikologi yang dikemas dalam bahasa yang ringan. Sehingga pembaca tidak merasa berat dalam mencerna kalimat demi kalimat. Berikut ini sinopsisnya : Buku ini terdiri atas 30 bab yang ditulis dalam bentuk Day 01 dan seterusnya. Tiap babnya mengupas segala hal dengan sangat detail. Seperti bagian 2 yang mengupas tentang diri kita, bagian 12 tentang menjadi produktif dan masih banyak lagi. Dalam tiap bagian yang dibahas dalam buku ini,  kita akan menemukan kalimat-kalimat ajaib yang bisa menjadi motivasi dan semangat diri. Seperti: Dalam proses mengubah kebiasaan buruk,  pertama-tama sangat dibutuhkan niat yang kuat dari diri kita. Ada kemauan untuk berubah dan kesadaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seorang penulis yang produktif ak