Kubayangkan Chairil Anwar
Kumpulan Puisi Menyambut 95 Tahun
Hari Lahir Chairil Anwar
Penulis : Berthold Sinaulan
Cetakan : Ke-1 Tahun 2017
Tebal Buku : 104 halaman
Membaca buku kumpulan puisi karya Berthold Sinaulan yang diberi judul “Kubayangkan Chairil Anwar” sungguh penuh dengan kejutan. Tidak terpikir dalam benak saya akan seperti itu isi dari buku ini. Dari judul yang tertera saya hanya berpendapat,”Oh, paling tentang Chairil Anwar. Just itu!” Tapi rupanya saya keliru.
Pada halaman pertama buku ini saya sudah dibuat mengerutkan kening. Pantai Natsepa pada judul “Di Tepi Pantai Natsepa” membuat saya bertanya,”Di mana nih?” Sebab saya suka membuka atlas dan melihat-lihat peta geografis Indonesia dan dunia. Tetapi tidak terlalu memperhatikan ada sebuah pantai bernama pantai Natsepa. Mungkin saya saja yang kuper. Tapi tak apalah, dengan membaca buku ini saya menjadi tahu.
Dan pada halaman lain saya menemukan puisi dengan judul “Gebetan” yang membuat saya tersenyum. Penulis membayangkan kebingungan seorang Chairil Anwar dalam mencari makna kata gebetan. Ini sesuatu yang tidak dibayangkan juga oleh saya dan lainnya. Tetapi penulis mampu menembus batas khayal itu. Dan batas khayal itu semakin jelas dan lengkap tertuang dalam puisi dengan judul “Kubayangkan Chairil Anwar”
Kubayangkan Chairil Anwar
Masih hidup sampai sekarang
Akan jugakah dia gunakan Facebook,
Twitter, patah, Instagram, segala rupa
Media sosial. Atau justru tak merasa perlu
Ada juga puisi yang terkait dengan gempa literasi. Yakni puisi dengan judul “Menulis Yuk, Menulis” yang tiap kalimatnya memberi semangat untuk terus menulis.
Menulis yuk, menulis
Segera saja kita mulai sekarang
Tanpa perlu ditunda lagi
Tulis apa saja dan tulis di mana saja
Entah pendek entah panjang tulisannya
Yang penting menulis, jangan pernah berhenti
Menulis yuk, menulis
Seperti kata Chairil Anwar
Penamu asah, Menulislah
Dan yang paling membuat saya tersenyum adalah puisi dengan judul “Catatan Tentang Pelatihan Penulisan Sejarah” saya sungguh tak percaya bahwa peristiwa ini pun oleh seorang Berthol Sinaulan direkamnya dalam bentuk puisi. Kisah tentangnya, saya dan kawan-kawan selama kita bersama-sama. Dan ini menjadi kejutan yang tak terduga dari buku kumpulan puisi ini. Wajarlah jika saya mengatakan bahwa buku kumpulan puisi ini memang penuh kejutan.
Larindah, 4 Mei 2017
#bukupuisi
#NulisRandom2017
#Harike-4
Waww buku omm yang kemarin ya mbak 😀
BalasHapusIya, Mas Ian.
HapusIya, Mas Ian.
Hapus