Langsung ke konten utama

[Review] Hikmah-hikmah Kehidupan (Kahlil Gibran)

Penulis  : Kahlil Gibran
Penerjemah : Yusuf Priyasudiarja
Judul Asli : The Wisdom of Kahlil Gibran Aphorisme anda Maxims
Cetakan : Kesembilan, Juni 2002
Penerbit : Yayasan Bentang Budaya

Tentang Isi Buku ini :
Tulisan Gibran sudah dikenal luas seantero dunia. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke lebih 20 bahasa.  Citra rasanya yang eksotik dan mistis menjadi ciri khas tulisannya. Kahlil Gibran yang lahir di Beshari, Lebanon pada tahun 1883 dianggap sebagai penyair Arab perantauan terbesar.

Buku Hikmah-hikmah Kehidupan adalah kumpulan ungkapan Gibran dalam memandang segi-segi kehidupan manusia. Juga persoalan-persoalan yang menyangkut kehidupan manusia. Semua ia ungkap di sini. Dalam buku yang sudah beberapa kali cetak ulang ini.

Berikut kutipan dari beberapa isi buku Hikmah-hikmah Kehidupan:
- Cinta yang dibasuh oleh airmata, akan tetap indah dan suci selamanya.
- Uang receh yang engkau jatuhkan ke dalam tangan-tangan rapuh yang terulur dihadapannya adalah satu-satunya rantai emas yang mengingat hatimu yang mulia dengan hati Tuhan yang penuh cinta.
- Akal budi dan pengetahuan adalah laksana raga dan jiwa.
- Akal budi tanpa pengetahuan adalah laksana tanah yang tak diolah, atau laksana raga manusia yang kekurangan makanan.
- Keberanian adalah bagai gunung api. Benih yang lemah tidak bisa tumbuh di dalam kawahnya.
- Apabila pengetahuanmu tidak mengajarimu untuk mengatasi segala kelemahan dan penderitaan orang lain dan tidak menuntun sesama manusia ke jalan yang benar, engkau sungguh manusia yang tak berguna.
- Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan dan yang mampu membuka pikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan.
- Cinta adalah satu-satunya bunga yang tumbuh dan mekar tanpa bantuan musim.
- Memiliki sedikit pengetahuan namun dipergunakan untuk berkarya jauh lebih berarti daripada memiliki pengetahuan luas namun mati tak berfungsi.
- Pemberian yang berasal dari rasa keadilan adalah lebih mulia daripada pemberian yang berasal dari belas kasihan.
- Manusia tidak menjadi mulia karena keturunan. Berapa banyakkah bangsawan yang merupakan keturunan para pembunuh?
- Kemuliaan bukanlah terletak pada kedudukan yang mulia. Kemuliaan adalah milik mereka yang menolak kedudukan.
- Sikap tidak takut terhadap rintangan dan kesukaran adalah lebih mulia daripada bergerak mundur mencari ketenangan.
- Uang adalah bagai alat musik dawai. Mereka yang tidak mengetahui bagaimana memainkannya dengan tepat hanya akan memperdengarkan alunan musik sumbang.

#onedayonepost
#januari2017
#harike-1
#kahlilgibran
#hikmahhikmahkehidupan





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bait Pantun Satukan Negeri, Karya Istimewa di Tahun 2022

Pantun. Jenis puisi lama yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pantun terdiri atas 4 larik yang masing-masing larik memuat 8-12 suku kata, dengan pola a-b-a-b Buku antologi pantun (dokpri) Sejak sekolah dasar saya sudah mengenal pantun. Kerap mendengar orang berpantun. Senang juga membaca buku-buku pantun. Namun ketika diminta untuk membuat pantun langsung mengangkat bendera putih alias nyerah. Jujur, saya dari dulu paling tidak bisa menulis pantun. Berbeda dengan puisi, yang meski tidak romatis sekali puisinya tapi bisalah. Sedangkan pantun? Duh, pusing. Merangkai dan menemukan kata-kata yang pas untuk tiap lariknya. Jadi tidak pernah terpikirkan untuk menulis pantun.  Tahun 2021 lalu ada undangan untuk menulis buku antologi pantun dari Rumah Produktif Indonesia Sumatera Barat. Tiap peserta diwajibkan menulis 20 pantun. Widih, seram sekali. Dengan DL sekitar satu bulan. Awalnya saya abaikan. Karena memang merasa pusing. Rasanya tidak bakat deh untuk menulis pantun

{Review} Buku 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi

Awal tahun 2021 saya buka dengan sebuah karya bersama teman-teman Kompasianer berupa buku kumpulan testimoni, 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi . Buku ini merupakan kumpulan artikel Kompasianer (sebutan untuk penulis di Kompasiana) terpilih yang memberikan opininya tentang Tjiptadinata Effendi. Beliau adalah sosok penulis senior di Kompasiana yang sangat ramah dan inspiratif. Kisah perjalanan hidupnya ia ceritakan dengan gamblang di Kompasiana untuk dijadikan pelajaran bagi para pembaca. Mulai dari kehidupannya yang menurut beliau begitu susah saat baru menikah di daerah Padang, Sumatera Barat. Hingga kehidupannya kini yang bahagia di negara Australia beserta anak dan cucu.  Pak Tjip (begitu saya memanggilnya) dan istri beliau, Bu Roselina senantiasa membagikan cerita kehidupan mereka dengan terbuka dan riang gembira. Bagaimana mereka melewati masa-masa sulit sampai bisa menjadi seperti sekarang ini. Bagi para pembaca tentu kisah mereka tersebut sangat inspiratif. Bisa dija

[Review] Buku Sesungguhnya Kita Sudah Terlalu Lelah Untuk Memenuhi Ekspektasi Orang Lain

Tahun baru baju baru [X]  Tahun baru buku baru [✓]  Dan itulah yang saya lakukan. Membaca buku baru.  Buku yang saya baca kali ini judulnya “sesungguhnya kita sudah terlalu lelah untuk memenuhi ekspektasi orang lain” karya Nia Hanie Zen. Buku bergenre psikologi yang dikemas dalam bahasa yang ringan. Sehingga pembaca tidak merasa berat dalam mencerna kalimat demi kalimat. Berikut ini sinopsisnya : Buku ini terdiri atas 30 bab yang ditulis dalam bentuk Day 01 dan seterusnya. Tiap babnya mengupas segala hal dengan sangat detail. Seperti bagian 2 yang mengupas tentang diri kita, bagian 12 tentang menjadi produktif dan masih banyak lagi. Dalam tiap bagian yang dibahas dalam buku ini,  kita akan menemukan kalimat-kalimat ajaib yang bisa menjadi motivasi dan semangat diri. Seperti: Dalam proses mengubah kebiasaan buruk,  pertama-tama sangat dibutuhkan niat yang kuat dari diri kita. Ada kemauan untuk berubah dan kesadaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seorang penulis yang produktif ak