Langsung ke konten utama

Review Buku "Mendaki Mimpi Hingga Mount Titlis" Karya Irma Anggraini Adi

Ketika Allah sudah berkehendak. Semua bisa terwujud meski kita merasa tidak mungkin. Allah memberi rezeki dari arah yang tidak pernah kita duga. Selama kita yakin dan senantiasa berikhtiar kepada-Nya.

Buku "Menggapai Mimpi Hingga Mount Titlis" bukti nyata, bagaimana si penulis bisa mewujudkan mimpinya keliling Eropa. Padahal sempat terhadang oleh rupiah yang terpuruk. Namun berkat rezeki yang Allah berikan tanpa si penulis duga. Akhirnya si penulis dan keluarganya berhasil mewujudkan mimpi tersebut. Keliling Eropa.

Dokpri

Tentang Buku

Judul Buku: Mendaki Mimpi Hingga Mount Titlis
Penulis: Irma Anggraini Adi
Penerbit: Wadah Baca Masyarakat Sanggar Caraka
Editor: Hiday Nur R
Penyunting: Zen
Desain Sampul & Tata Letak: Salma Fedora
Cetakan: Pertama tahun 2019
Tebal Buku: 263 halaman
ISBN: 978-623-90701-4-4

Sinopsis

Dari melihat kemudian tertarik lalu muncullah keinginan-keinginan serta harapan yang terangkum dalam sebuah kata bernama mimpi.

Ya, berawal dari melihat negara-negara Eropa melalui koleksi yang dimilikinya, timbul dalam benak penulis untuk bisa menikmati semua keindahan tersebut secara nyata suatu saat nanti. 

Itulah mimpinya untuk bisa keliling Eropa kelak. Setelah 40 tahun barulah mimpi itu terwujud. Si penulis bahkan tidak percaya kalau akhirnya ia benar-benar bisa ke Eropa.

Buku ini berkisah tentang bagaimana si penulis bisa mewujudkan mimpinya tersebut. Mulai dari menghitung dana, mengatur waktu keberangkatan, memilih travel agen, mencari paket tour dan tentu saja kisahnya selama di Eropa. 

Semua diungkapkan secara gamblang hingga membuat pembaca seolah-olah ikut menjadi bagian dalam perjalanan tersebut. Terutama ketika penulis merasakan suasana horor di salah satu hotel, terkaget-kaget saat mengetahui harga sepiring nasi yang dimakan sampai menghitung-hitung uang saku yang mulai menipis.

Buku ini menjadi semacam cambuk bagi siapa saja yang merasa ragu bahkan takut untuk memimpikan sesuatu. Apalagi sesuatu yang rasanya tak mungkin. Buku ini buktinya. Jadi jangan takut untuk bermimpi. Karena semua berawal dari mimpi.

Tentang Penulis

Foto by facebook






#odopday23
#reviewbuku
#onedayonepost
#estrilookcommunity






Komentar

  1. Masya Allah, terima kasih Mbak Denik atas review bukunya. 😍
    Nanti saya review balik ya bukunya Mbak Denik 😘🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi... sama-sama Mba. Terima kasih juga sebelumnya.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bait Pantun Satukan Negeri, Karya Istimewa di Tahun 2022

Pantun. Jenis puisi lama yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pantun terdiri atas 4 larik yang masing-masing larik memuat 8-12 suku kata, dengan pola a-b-a-b Buku antologi pantun (dokpri) Sejak sekolah dasar saya sudah mengenal pantun. Kerap mendengar orang berpantun. Senang juga membaca buku-buku pantun. Namun ketika diminta untuk membuat pantun langsung mengangkat bendera putih alias nyerah. Jujur, saya dari dulu paling tidak bisa menulis pantun. Berbeda dengan puisi, yang meski tidak romatis sekali puisinya tapi bisalah. Sedangkan pantun? Duh, pusing. Merangkai dan menemukan kata-kata yang pas untuk tiap lariknya. Jadi tidak pernah terpikirkan untuk menulis pantun.  Tahun 2021 lalu ada undangan untuk menulis buku antologi pantun dari Rumah Produktif Indonesia Sumatera Barat. Tiap peserta diwajibkan menulis 20 pantun. Widih, seram sekali. Dengan DL sekitar satu bulan. Awalnya saya abaikan. Karena memang merasa pusing. Rasanya tidak bakat deh untuk menulis pantun

{Review} Buku 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi

Awal tahun 2021 saya buka dengan sebuah karya bersama teman-teman Kompasianer berupa buku kumpulan testimoni, 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi . Buku ini merupakan kumpulan artikel Kompasianer (sebutan untuk penulis di Kompasiana) terpilih yang memberikan opininya tentang Tjiptadinata Effendi. Beliau adalah sosok penulis senior di Kompasiana yang sangat ramah dan inspiratif. Kisah perjalanan hidupnya ia ceritakan dengan gamblang di Kompasiana untuk dijadikan pelajaran bagi para pembaca. Mulai dari kehidupannya yang menurut beliau begitu susah saat baru menikah di daerah Padang, Sumatera Barat. Hingga kehidupannya kini yang bahagia di negara Australia beserta anak dan cucu.  Pak Tjip (begitu saya memanggilnya) dan istri beliau, Bu Roselina senantiasa membagikan cerita kehidupan mereka dengan terbuka dan riang gembira. Bagaimana mereka melewati masa-masa sulit sampai bisa menjadi seperti sekarang ini. Bagi para pembaca tentu kisah mereka tersebut sangat inspiratif. Bisa dija

[Review] Buku Sesungguhnya Kita Sudah Terlalu Lelah Untuk Memenuhi Ekspektasi Orang Lain

Tahun baru baju baru [X]  Tahun baru buku baru [✓]  Dan itulah yang saya lakukan. Membaca buku baru.  Buku yang saya baca kali ini judulnya “sesungguhnya kita sudah terlalu lelah untuk memenuhi ekspektasi orang lain” karya Nia Hanie Zen. Buku bergenre psikologi yang dikemas dalam bahasa yang ringan. Sehingga pembaca tidak merasa berat dalam mencerna kalimat demi kalimat. Berikut ini sinopsisnya : Buku ini terdiri atas 30 bab yang ditulis dalam bentuk Day 01 dan seterusnya. Tiap babnya mengupas segala hal dengan sangat detail. Seperti bagian 2 yang mengupas tentang diri kita, bagian 12 tentang menjadi produktif dan masih banyak lagi. Dalam tiap bagian yang dibahas dalam buku ini,  kita akan menemukan kalimat-kalimat ajaib yang bisa menjadi motivasi dan semangat diri. Seperti: Dalam proses mengubah kebiasaan buruk,  pertama-tama sangat dibutuhkan niat yang kuat dari diri kita. Ada kemauan untuk berubah dan kesadaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seorang penulis yang produktif ak