Langsung ke konten utama

Review "Saya Jatuh Cinta Pada Flores" Karya Asita Djojo Koesoemo

"Terima kasih sudah menyapa saya"

Ucapan sederhana yang membuat saya terhenyak. Merasakan sesuatu yang tidak bisa dijabarkan oleh kata-kata. Sesuatu yang lebih dari sekadar senang.

Bagaimana tidak? Menyapa, menegur atau apalah nama lainnya. Satu hal yang biasa saya lakukan tanpa memandang siapa. Selama saya pernah melihat atau mengenalnya. Akan saya sapa bila bertemu. Tentu saja jika saya tidak lupa wajah. Sebab saya orangnya enggak ngeh-an.

Namun bukan sesuatu yang biasa ketika ada yang mengucapkan terima kasih karena sapaan saya. Dan itu yang saya dengar dari seorang penulis senior Asita Djojo Koesoemo.

Pertemuan saya untuk kedua kalinya. Setelah sebelumnya kami bertemu di acara Kompasiana. Pertemuan kedua ini yang membawa saya "jalan-jalan" ke Flores lewat buku yang ditulis oleh beliau.

Dokumen pribadi

Tentang Buku

Judul Buku: Saya Jatuh Cinta Pada Flores
Penulis: Asita Djojo Koesoemo
Penerbit: POHON CAHAYA
Jl. Serangan Umum 1 Maret No.55-57
Yogyakarta 55142
Cetakan: ke-1 April 2017
Tebak Buku: 177 halaman
ISBN: 978-602-6336-69-9

SINOPSIS

Buku ini mengulas dengan detail tentang perjalanan penulis ke daerah Flores. Diuraikan dengan begitu lengkap per kabupaten yang dikunjunginya. Tentu saja disertai dengan foto tempat-tempat menarik di sana.

Makanan tradisional Flores. Bahkan sampai tanggal perayaan di Flores bisa kita ketahui lewat buku ini. Biaya perjalanan ke Flores, pilihan transportasi sampai biaya hidup selama di Flores juga bisa kita temukan dalam buku "Aku Jatuh Cinta Pada Flores."

Suasana dalam perjalanan. Kondisi sosial budaya masyarakatnya. Kuliner yang ditemui dibahas dengan apik. Dengan tutur bahasa yang enak dibaca. Membaca buku ini seperti ikut serta dalam perjalanan tersebut.

Menurut saya buku ini wajib dimiliki oleh para pejalan, traveler dan mereka yang menyukai petualangan. Terutama mereka yang berencana melakukan perjalanan ke Flores. Buku ini menjadi semacam panduan perjalanan. Lengkap selengkap-lengkapnya.

Sesuai dengan judulnya "Saya Jatuh Cinta Pada Flores" rasanya kita yang membaca buku ini dan belum pernah pergi ke sana ikut jatuh cinta pada Flores. Apalagi yang memiliki rencana pergi ke Flores. Dijamin tak ingin menunggu lebih lama lagi.

Tentang Penulis

Foto by FB Asita DK

Asita Djojo Koesoemo atau lebih dikenal dengan sebutan Asita DK. Putri pertama dari sinder perkebunan di Jember, Jawa Timur. Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jember ini sejak bayi sudah diajak orangtuanya untuk berjalan-jalan keliling Nusantara. Wajar jika impiannya ingin menjelajah semua tempat tujuan wisata Nusantara dari Aceh sampai Papua.

Buku "Saya Jatuh Cinta Pada Flores" merupakan buku travel keduanya. Setelah sebelumnya menerbitkan buku solo dengan judul "Menyambut Pagi di Bromo, Melepas Penat di Raja Ampat."

Peraih penghargaan juara I Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) kategori media online dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  tahun 2011 adalah ibu dari tiga orang anak. 

Asita DK pernah bekerja sebagai peneliti di Litbang Kompas dan staf HRD di PT Kompas Media Nusantara selama 25 tahun sebelum akhirnya memutuskan pensiun dini agar lebih konsentrasi menulis traveling.

Pernah berkarir sebagai jurnalistik di Tabloid Nova dan Koresponden Kompas untuk wilayah Jember, Jawa Timur. 

Untuk mengenalnya lebih jauh bisa menghubungi Asita DK melalui:

FB              : Asita DK
Twitter     : Asita DK
Instagram: Asita DK
Email        : asita2308@yahoo.com
Web           : www.asitadk.com



#reviewbuku
#kebiasaanbaik
#satubulanduabuku
#estrilookcommunity







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bait Pantun Satukan Negeri, Karya Istimewa di Tahun 2022

Pantun. Jenis puisi lama yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pantun terdiri atas 4 larik yang masing-masing larik memuat 8-12 suku kata, dengan pola a-b-a-b Buku antologi pantun (dokpri) Sejak sekolah dasar saya sudah mengenal pantun. Kerap mendengar orang berpantun. Senang juga membaca buku-buku pantun. Namun ketika diminta untuk membuat pantun langsung mengangkat bendera putih alias nyerah. Jujur, saya dari dulu paling tidak bisa menulis pantun. Berbeda dengan puisi, yang meski tidak romatis sekali puisinya tapi bisalah. Sedangkan pantun? Duh, pusing. Merangkai dan menemukan kata-kata yang pas untuk tiap lariknya. Jadi tidak pernah terpikirkan untuk menulis pantun.  Tahun 2021 lalu ada undangan untuk menulis buku antologi pantun dari Rumah Produktif Indonesia Sumatera Barat. Tiap peserta diwajibkan menulis 20 pantun. Widih, seram sekali. Dengan DL sekitar satu bulan. Awalnya saya abaikan. Karena memang merasa pusing. Rasanya tidak bakat deh untuk menulis pantun

{Review} Buku 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi

Awal tahun 2021 saya buka dengan sebuah karya bersama teman-teman Kompasianer berupa buku kumpulan testimoni, 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi . Buku ini merupakan kumpulan artikel Kompasianer (sebutan untuk penulis di Kompasiana) terpilih yang memberikan opininya tentang Tjiptadinata Effendi. Beliau adalah sosok penulis senior di Kompasiana yang sangat ramah dan inspiratif. Kisah perjalanan hidupnya ia ceritakan dengan gamblang di Kompasiana untuk dijadikan pelajaran bagi para pembaca. Mulai dari kehidupannya yang menurut beliau begitu susah saat baru menikah di daerah Padang, Sumatera Barat. Hingga kehidupannya kini yang bahagia di negara Australia beserta anak dan cucu.  Pak Tjip (begitu saya memanggilnya) dan istri beliau, Bu Roselina senantiasa membagikan cerita kehidupan mereka dengan terbuka dan riang gembira. Bagaimana mereka melewati masa-masa sulit sampai bisa menjadi seperti sekarang ini. Bagi para pembaca tentu kisah mereka tersebut sangat inspiratif. Bisa dija

[Review] Buku Sesungguhnya Kita Sudah Terlalu Lelah Untuk Memenuhi Ekspektasi Orang Lain

Tahun baru baju baru [X]  Tahun baru buku baru [✓]  Dan itulah yang saya lakukan. Membaca buku baru.  Buku yang saya baca kali ini judulnya “sesungguhnya kita sudah terlalu lelah untuk memenuhi ekspektasi orang lain” karya Nia Hanie Zen. Buku bergenre psikologi yang dikemas dalam bahasa yang ringan. Sehingga pembaca tidak merasa berat dalam mencerna kalimat demi kalimat. Berikut ini sinopsisnya : Buku ini terdiri atas 30 bab yang ditulis dalam bentuk Day 01 dan seterusnya. Tiap babnya mengupas segala hal dengan sangat detail. Seperti bagian 2 yang mengupas tentang diri kita, bagian 12 tentang menjadi produktif dan masih banyak lagi. Dalam tiap bagian yang dibahas dalam buku ini,  kita akan menemukan kalimat-kalimat ajaib yang bisa menjadi motivasi dan semangat diri. Seperti: Dalam proses mengubah kebiasaan buruk,  pertama-tama sangat dibutuhkan niat yang kuat dari diri kita. Ada kemauan untuk berubah dan kesadaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seorang penulis yang produktif ak