Langsung ke konten utama

[Review] Sekotak Rasa Palu Donggala by Visya Biru Dan Kawan-kawan

Sekotak Rasa Palu Donggala adalah buku antologi sajak dari 159 penulis. Buku ini saya dapatkan dari program tukar buku yang diadakan oleh komunitas Buku Berjalan.

Awalnya saya tidak mengetahui kalau ini merupakan buku kumpulan sajak. Tertarik saat membaca judulnya. Begitu mengetahui isinya, wah. Kumpulan sajak dari 159 penulis? Keren.

Ya, keren. Bagaimana tidak? Sebab tidak mudah menemukan buku semacam ini. Curahan hati mereka yang terdampak musibah Palu Donggala. Namun dituangkan dalam bentuk sajak. 

Tentang Buku

Dokpri

Judul buku: Sekotak Rasa Palu Donggala
Penulis: @nuliskeroyokan
Penerbit: Raditeens Publisher
Penyunting: Risky Fitria H
Layout: Tim Raditeens
Desain sampul: M. Abdul Hakim
Cetakan: Pertama tahun 2019
Tebal buku: 324 halaman

Hal menarik yang saya temui dalam buku ini adalah adanya sebuah puisi yang ditulis oleh Visya Al Birunni. Seorang penulis dan Mom blogger yang juga kawan saya dalam sebuah komunitas. Yang mana buku ini saya pinjam juga darinya.

Saya memiliki buku karya Visya Al Birunni. Pernah membaca tulisannya di blog. Tapi untuk buku ini tak bisa memilikinya. Sebab si penulisnya sendiri tak memiliki stok buku ini lagi. Makanya ia tagih buku ini untuk koleksi pribadinya... hehehehe

Tak apalah. Saya tulis di sini saja biar yang lain juga ikut membaca dan mengetahui kalau Visya Al Birunni menulis puisi juga loh. Berikut ini puisi karya Visya Al Birunni yang terdapat dalam Antologi Sajak Sekotak Rasa Palu Donggala.

Ketika Palu Kehilangan (Langit) Birunya

Sejak aku jatuh cinta pada biru
Ia selalu menempel dari kaki hingga ujung kepalaku
Tapi kali ini tak ada biruku
Hitam putih resmi mengambil alih
Pertanda hati sedang dirundung pilu

Pilu Palu, Palu pilu
Persinggahanku kala itu
Rupanya tak akan sama di kemudian hari
Guncangan 7 sekian SR mengubah langit biru
Jadi awan kelabu

Hantaman air laut jernih biru
Mengubah tepiannya jadi keruh berbau
Kaki gunung cantik menyemburkan isinya
Menenggelamkan ribuan raga di atasnya

Pilu Palu, Palu pilu
Palu kehilangan langit birunya
Palu kehilangan wajah ceria penghuninya

Di langit kota Palu, semua sekejap kelabu
Tapi hanya hari itu, Palu kehilangan
Pasca ini, kaki-kaki Palu akan nampak lebih kokoh
Menyanggah kepalanya kembali tegak tersokong
Pundaknya kembali kuat menampung
Langit dan lautnya kembali menggema biru
Yakin esok, Palu bangkit lagi!
Yakin esok, Palu menemukan kembali
Langit birunya


#kebiasaanbaik
#sebulanduabuku
#estrilookcommunity

Komentar

  1. wah ternyata mba Visya juga nulis sajak ya, keren
    Yahhh, sudah ga ada stok lagi rupanya, syukur mbak Denik nulis reviewnya jadi bisa intip akutuuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi...iya, Mba. Kata penulisnya gitu. Enggak ono stocke meneh.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] Mutiara Hitam Dari Papua

Judul buku: Mutiara Hitam Dari Papua Penulis       : Dewi DeAn dkk Penerbit     : Zukzez Express Cetakan      : Pertama tahun 2018 Tebal buku: 161 halaman ISBN            : 978-602-6594-66-2 Dokpri Mutiara Hitam Dari Papua merupakan buku yang berisi kumpulan cerita terkait dunia pendidikan. Nama lainnya Antologi Pendidikan. Buku antologi pendidikan ini hasil kerja keras para penulis di grup ODOP yang berhasil lolos dari tantangan tiga bulan menulis tanpa absen. Ada 14 cerita yang tersaji apik dalam buku ini. Tiap-tiap cerita memiliki kekuatan tersendiri. Sehingga pembaca bisa terpengaruh dan menganggukkan kepala tanda setuju. Dalam Merengkuh Bintang, kita dibawa ke dalam kisah tentang perjuangan seorang guru SD yang mengajar di kaki gunung batu. Bagaimana ia harus berhadapan dengan orang tua murid yang dengan seenaknya ingin menikahkan si anak, padahal sebentar lagi akan menghada...

[Review] Memulai Hidup Di Umur 40

Judul Buku : Memulai Hidup Di Umur 40 Diterjemahkan dari Life Behind at Forty Penulis        : Robert Peterson Penerjemah: Dieni Yuliana R.G Penerbit      : Nuansa Cendekia Cetakan       : Pertama, September 2003 Tebal Buku : 160 halaman Sinopsis: Buku ini menerangkan tentang keuntungan tambah umur. Bahwa melewati umur 40 tahun berarti memasuki situasi yang penuh gairah. Memang tambah umur menyebabkan berkurangnya kenikmatan tertentu. Tetapi alam memberikan kenikmatan lain sebagai gantinya. Banggalah dengan usia kita. Buku ini juga memberikan contoh beberapa tokoh dunia yang justru populer sesudah umur 40. Seperti Henry Ford, Pearl S. Buck, Winston Churchill dan masih banyak lagi. Pearl S. Buck baru pada usia 40 novel pertamanya terbit East Wind, West Wind. Beberapa bulan kemudian menerbitkan The Good Earth yang ternyata berhasil mendapatkan Nobel dan membuat karirnya menanjak hingga usia senja. Tak ha...

{Review} Buku "Orang-Orang Proyek" Ahmad Tohari

Ahmad Tohari. Sastrawan asal Tinggarjaya, Banyumas ini salah satu penulis yang saya kagumi. Karya-karyanya "jujur" menuangkan apa yang ia rasakan terhadap kondisi sekitar. Tentu saja dikemas dalam bahasa sastra tingkat tinggi. Sehingga terasa halus meski sebenarnya menohok.  Salah satu karya Ahmad Tohari yang begitu saya sukai adalah Orang-orang proyek. Judul Buku     : Orang-Orang Proyek Penulis             : Ahmad Tohari Penerbit.          : PT Gramedia Pustaka                              Utama Cetakan          : Kedua, Tahun 2015 Tebal Buku.    : 256 Halaman Sinopsis : Buku ini berkisah tentang pergulatan batin seorang insinyur bernama Kabul. Ia se...