Langsung ke konten utama

[Review] Buku "AKIRA, Muslim Watashi Wa"

Penulis      : Helvy Tiana Rosa
Penerbit     : Syaamil Cipta Media, Bandung
Cetakan.    : Kelima, Tahun 2005
Tebal Buku : 90 Halaman


Ringkasan Cerita :

Buku ini menceritakan tentang liku-liku yang dihadapi oleh seorang pemuda Jepang ketika dirinya menjadi seorang muallaf. Akira nama pemuda itu. Mendapat hidayah ketika sedang menyelesaikan study di Indonesia.  Pada saat kembali ke negaranya, Jepang, konflik batin pun ia alami. Antara menjaga kerahasiaan tentang kemusliman dirinya atau berterus-terang mengatakan semua. Dalam konflik batin seperri itu, di kereta ia berkenalan dengan sesama pemuda Jepang yang ternyata seorang muslim juga. Semangatnya pun menyala. Ia tidak sendiri di negara yang mayoritas penduduknya tidak beragama. 

Perjuangan pun dinulai. Diawali dengan pengakuan tentang kemusliman dirinya dihadapan keluarga. Agar ia bisa tenang menjalankan ibadah tanpa sembunyi-sembunyi. Seluruh keluarga besar menerima semua itu tanpa masalah. Mereka menganggap itu hak pribadi masing-masing. Jadi mau beragama atau tidak terserah saja.

Konflik baru muncul ketika Akira tidak mau mengikuti prosesi ritual adat yang secara islam disebut syirik. Satu per satu anggota keluarga merasa aneh dengan agama Akira. Lalu berubah menjadi sinis terhadap Akira. Apalagi ketika Akira membuat musholah kecil dan mengumandangkan azan setiap lima waktu. Aparat polisi sempat menahannya karena kegiatan azannya dianggap menggangggu lingkungan sekitar.

Sejak itu Akira benar-benar berjuang dalam menegakkan akidah di negara tanpa agama itu. Satu per satu ujian hidup menghampirinya. Mulai dari pengrusakan toko miliknya karena kerap digunakan sebagai tempat berkumpul para muslim Jepang dalam berdiskusi. Pengroyokan atas dirinya yang berusaha menolong wanita muslimah yang sedang dalam bahaya. Juga pembakaran musholah miliknya yang dianggap mengganggu.

Sebuah perjuangan yang tidak mudah dalam menegakkan akidah. Juga sebuah pengorbaban yang tidak sedikit demi kebenaran hakiki yang telah diyakininya. Allah pun tidak diam. Akira mendapatkan pertolongan dan kemudahan dalam menegakkan agamanya. Beberapa orang-orang terdekatnya tanpa ia duga mengikuti keislamannya.


Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi Akira mendapati hal itu. Namun begitu bukan berarti perjuangannya usai. Ia semakin semangat berjuang karena dikelilingi oleh orang-orang tercinta.

Sebuah buku yang mampu menyulut semangat pembaca dalam berjuang demi sebuah kebenaran. Bahwa Allah itu tidak tidur. Dan pertolongan Allah itu selalu datang tanpa kita duga.

#onedayonepost
#harike-1
#oktober
#bukubagus




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bait Pantun Satukan Negeri, Karya Istimewa di Tahun 2022

Pantun. Jenis puisi lama yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pantun terdiri atas 4 larik yang masing-masing larik memuat 8-12 suku kata, dengan pola a-b-a-b Buku antologi pantun (dokpri) Sejak sekolah dasar saya sudah mengenal pantun. Kerap mendengar orang berpantun. Senang juga membaca buku-buku pantun. Namun ketika diminta untuk membuat pantun langsung mengangkat bendera putih alias nyerah. Jujur, saya dari dulu paling tidak bisa menulis pantun. Berbeda dengan puisi, yang meski tidak romatis sekali puisinya tapi bisalah. Sedangkan pantun? Duh, pusing. Merangkai dan menemukan kata-kata yang pas untuk tiap lariknya. Jadi tidak pernah terpikirkan untuk menulis pantun.  Tahun 2021 lalu ada undangan untuk menulis buku antologi pantun dari Rumah Produktif Indonesia Sumatera Barat. Tiap peserta diwajibkan menulis 20 pantun. Widih, seram sekali. Dengan DL sekitar satu bulan. Awalnya saya abaikan. Karena memang merasa pusing. Rasanya tidak bakat deh untuk menulis pantun

{Review} Buku 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi

Awal tahun 2021 saya buka dengan sebuah karya bersama teman-teman Kompasianer berupa buku kumpulan testimoni, 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi . Buku ini merupakan kumpulan artikel Kompasianer (sebutan untuk penulis di Kompasiana) terpilih yang memberikan opininya tentang Tjiptadinata Effendi. Beliau adalah sosok penulis senior di Kompasiana yang sangat ramah dan inspiratif. Kisah perjalanan hidupnya ia ceritakan dengan gamblang di Kompasiana untuk dijadikan pelajaran bagi para pembaca. Mulai dari kehidupannya yang menurut beliau begitu susah saat baru menikah di daerah Padang, Sumatera Barat. Hingga kehidupannya kini yang bahagia di negara Australia beserta anak dan cucu.  Pak Tjip (begitu saya memanggilnya) dan istri beliau, Bu Roselina senantiasa membagikan cerita kehidupan mereka dengan terbuka dan riang gembira. Bagaimana mereka melewati masa-masa sulit sampai bisa menjadi seperti sekarang ini. Bagi para pembaca tentu kisah mereka tersebut sangat inspiratif. Bisa dija

[Review] Buku Sesungguhnya Kita Sudah Terlalu Lelah Untuk Memenuhi Ekspektasi Orang Lain

Tahun baru baju baru [X]  Tahun baru buku baru [✓]  Dan itulah yang saya lakukan. Membaca buku baru.  Buku yang saya baca kali ini judulnya “sesungguhnya kita sudah terlalu lelah untuk memenuhi ekspektasi orang lain” karya Nia Hanie Zen. Buku bergenre psikologi yang dikemas dalam bahasa yang ringan. Sehingga pembaca tidak merasa berat dalam mencerna kalimat demi kalimat. Berikut ini sinopsisnya : Buku ini terdiri atas 30 bab yang ditulis dalam bentuk Day 01 dan seterusnya. Tiap babnya mengupas segala hal dengan sangat detail. Seperti bagian 2 yang mengupas tentang diri kita, bagian 12 tentang menjadi produktif dan masih banyak lagi. Dalam tiap bagian yang dibahas dalam buku ini,  kita akan menemukan kalimat-kalimat ajaib yang bisa menjadi motivasi dan semangat diri. Seperti: Dalam proses mengubah kebiasaan buruk,  pertama-tama sangat dibutuhkan niat yang kuat dari diri kita. Ada kemauan untuk berubah dan kesadaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seorang penulis yang produktif ak