Langsung ke konten utama

[Review] Buku "Tidak Ada yang Kebetulan (Kumpulan Kisah Inspiratif)

Penulis       : FLP Tuban
Penerbit     : Pena Media Publishing
Cetakan     : Ke-1 Tahun 2016
Tebal Buku: 164 Halaman

Isi Buku :

      Sesuai dengan judulnya "Tidak Ada yang Kebetulan (Kumpulan Kisah Inspiratif)," buku ini berisi 27 cerita inspiratif yang bisa menginspirasi pembacanya. Para penulis buku ini menceritakan pengalaman dan kisah yang mereka alami. Baik itu berupa kisah pribadi yang dialami atau pendapat pribadi tentang suatu hal.
      Seperti karya Hiday Nur yang dijadikan judul buku ini, "Tidak Ada yang Kebetulan." Niatnya membuat buku kajian tentang Sunan Bonang akhirnya mempertemukan ia dengan sahabat lama yang tanpa ia duga, justru memiliki manuskrip yang begitu ia butuhkan. Hikmah dari kisah ini adalah bahwa selama ada niat, pasti ada jalannya.
      Lain lagi kisah yang ditulis Faizatin Ni'mah dengan judul "Antara Sertifikasi dan Keikhlasan Guru." Hasil pengamatan dan pendapatnya tentang sertifikasi guru ia tuangkan dalam tulisan yang ringan namun cukup mengena, terutama bagi mereka yang berstatus guru dengan sertifikasi. Ini bisa menjadi perenungan bagi semua tentang kejujuran hati nurani masing-masing dalam bekerja. Sudahkah ikhlas demi mendapatkan ridho dari-Nya?
      Begitu juga kisah yang ditulis Intan Suryaningrum dengan judul "Gerald Riomaggiore." Bahwa mimpinya untuk melihat suatu tempat yang rasanya mustahil, akhirnya bisa terwujud juga tanpa ia duga sama sekali. Ya, kisah ini menginspirasi semua bahwa jangan takut bermimpi meski pun itu mustahil. Karena bersama Allah semua menjadi mungkin.
       Dan masih banyak lagi kisah-kisah inspiratif didalam buku ini, yang sayang untuk dilewatkan. Sebab melalui buku inspiratif semacam ini akan muncul motivasi dalam diri, bahwa kita pun bisa asal mau.

#onedayonepost
#harike-18
#oktober2016
#bukubagus

Komentar

  1. setuju juga, karena tidak ada yg kebetulan. karena pada dasarnya kebetulan itu berdasar pada kata dasar betul. :D

    Tran Ran

    BalasHapus
  2. Sungguh Allah Maha Hebat yang mengatur segalanya. Sehebat apapun manusia merencanakan, tetap Tuhan yang menentukan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bait Pantun Satukan Negeri, Karya Istimewa di Tahun 2022

Pantun. Jenis puisi lama yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pantun terdiri atas 4 larik yang masing-masing larik memuat 8-12 suku kata, dengan pola a-b-a-b Buku antologi pantun (dokpri) Sejak sekolah dasar saya sudah mengenal pantun. Kerap mendengar orang berpantun. Senang juga membaca buku-buku pantun. Namun ketika diminta untuk membuat pantun langsung mengangkat bendera putih alias nyerah. Jujur, saya dari dulu paling tidak bisa menulis pantun. Berbeda dengan puisi, yang meski tidak romatis sekali puisinya tapi bisalah. Sedangkan pantun? Duh, pusing. Merangkai dan menemukan kata-kata yang pas untuk tiap lariknya. Jadi tidak pernah terpikirkan untuk menulis pantun.  Tahun 2021 lalu ada undangan untuk menulis buku antologi pantun dari Rumah Produktif Indonesia Sumatera Barat. Tiap peserta diwajibkan menulis 20 pantun. Widih, seram sekali. Dengan DL sekitar satu bulan. Awalnya saya abaikan. Karena memang merasa pusing. Rasanya tidak bakat deh untuk menulis pantun

{Review} Buku 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi

Awal tahun 2021 saya buka dengan sebuah karya bersama teman-teman Kompasianer berupa buku kumpulan testimoni, 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi . Buku ini merupakan kumpulan artikel Kompasianer (sebutan untuk penulis di Kompasiana) terpilih yang memberikan opininya tentang Tjiptadinata Effendi. Beliau adalah sosok penulis senior di Kompasiana yang sangat ramah dan inspiratif. Kisah perjalanan hidupnya ia ceritakan dengan gamblang di Kompasiana untuk dijadikan pelajaran bagi para pembaca. Mulai dari kehidupannya yang menurut beliau begitu susah saat baru menikah di daerah Padang, Sumatera Barat. Hingga kehidupannya kini yang bahagia di negara Australia beserta anak dan cucu.  Pak Tjip (begitu saya memanggilnya) dan istri beliau, Bu Roselina senantiasa membagikan cerita kehidupan mereka dengan terbuka dan riang gembira. Bagaimana mereka melewati masa-masa sulit sampai bisa menjadi seperti sekarang ini. Bagi para pembaca tentu kisah mereka tersebut sangat inspiratif. Bisa dija

[Review] Buku Sesungguhnya Kita Sudah Terlalu Lelah Untuk Memenuhi Ekspektasi Orang Lain

Tahun baru baju baru [X]  Tahun baru buku baru [✓]  Dan itulah yang saya lakukan. Membaca buku baru.  Buku yang saya baca kali ini judulnya “sesungguhnya kita sudah terlalu lelah untuk memenuhi ekspektasi orang lain” karya Nia Hanie Zen. Buku bergenre psikologi yang dikemas dalam bahasa yang ringan. Sehingga pembaca tidak merasa berat dalam mencerna kalimat demi kalimat. Berikut ini sinopsisnya : Buku ini terdiri atas 30 bab yang ditulis dalam bentuk Day 01 dan seterusnya. Tiap babnya mengupas segala hal dengan sangat detail. Seperti bagian 2 yang mengupas tentang diri kita, bagian 12 tentang menjadi produktif dan masih banyak lagi. Dalam tiap bagian yang dibahas dalam buku ini,  kita akan menemukan kalimat-kalimat ajaib yang bisa menjadi motivasi dan semangat diri. Seperti: Dalam proses mengubah kebiasaan buruk,  pertama-tama sangat dibutuhkan niat yang kuat dari diri kita. Ada kemauan untuk berubah dan kesadaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seorang penulis yang produktif ak