Langsung ke konten utama

[Review] My Family, My Prime Time by Sri Jembar Rahayu Dan Kawan-kawan

Bagi penyuka perjalanan. Mereka yang senang jalan-jalan. Disuguhi buku tentang perjalanan ibarat mendapat durian runtuh. Senang deh. Tak terkecuali saya.

Apalagi dalam masa pandemi seperti ini. Di mana belum bisa kemana-mana dengan tenang. Jadi baik-baik saja di rumah. Membaca buku tentang perjalanan bisa menjadi pelarian. Semacam obat kepingin. 

Jadi seperti mengumpulkan referensi tempat-tempat menarik yang belum dikunjungi. Untuk nantinya jika kondisi sudah aman bisa dijadikan rujukan. Nah, buku My Family My Prime Time menjadi salah satu dari buku yang bisa dijadikan rujukan tersebut.

Tentang Buku

Dokumen pribadi

Judul Buku: My Family, My Prime Time (Sebuah Antologi Liburan Keluarga)
Penulis: Sri Jembar Rahayu dkk
Kategori: Non Fiksi 
Penerbit: CV. Future Businnes Machinery Solusindo
Cetakan: Pertama tahun 2019
Tebal buku: 215 halaman
ISBN: 978-623-908-296-3

Sinopsis

My Family, My Prime Time adalah sebuah buku antologi tentang liburan keluarga. Di dalamnya terdapat 26 cerita dari 26 penulis. Sesuai dengan judulnya yang merupakan antologi liburan keluarga. Buku ini pun berkisah tentang liburan para penulisnya dengan keluarga masing-masing.

Menarik. Sebab kisahnya beragam. Ada kisah tentang liburan di Eropa karya Dian Restu Agustina, yang membuat kita ingin merasakan suasana di sana juga. Seperti yang diceritakan oleh penulis.

Lalu ada kisah tentang liburan murah di Yogyakarta yang membuat kita selalu dan selalu ingin ke Bandung. Ada juga kisah tentang daerah Cikapundung, Bandung yang ternyata memiliki tempat asik untuk liburan, karya Lia Yuliani.

Serta ada kisah menarik tentang perjalanan ke Lampung yang ditulis oleh Irma Anggraini Adi. Jika selama ini perjalanan ke Lampung identik dengan kapal laut dan bus. Kali ini dengan pesawat terbang dan kereta api.

Semua kisah dalam buku ini bisa dijadikan sebagai rujukan dalam menentukan liburan keluarga nantinya. Jadi sangat menarik untuk dibaca.

Penulis

26 penulis yang tergabung dalam Joeragan Artikel. Dan berasal dari berbagai daerah. Digawangi oleh Sri Jembar Rahayu.



#sebulan2buku
#kebiasaanbaik
#estrilookcommunity









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bait Pantun Satukan Negeri, Karya Istimewa di Tahun 2022

Pantun. Jenis puisi lama yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pantun terdiri atas 4 larik yang masing-masing larik memuat 8-12 suku kata, dengan pola a-b-a-b Buku antologi pantun (dokpri) Sejak sekolah dasar saya sudah mengenal pantun. Kerap mendengar orang berpantun. Senang juga membaca buku-buku pantun. Namun ketika diminta untuk membuat pantun langsung mengangkat bendera putih alias nyerah. Jujur, saya dari dulu paling tidak bisa menulis pantun. Berbeda dengan puisi, yang meski tidak romatis sekali puisinya tapi bisalah. Sedangkan pantun? Duh, pusing. Merangkai dan menemukan kata-kata yang pas untuk tiap lariknya. Jadi tidak pernah terpikirkan untuk menulis pantun.  Tahun 2021 lalu ada undangan untuk menulis buku antologi pantun dari Rumah Produktif Indonesia Sumatera Barat. Tiap peserta diwajibkan menulis 20 pantun. Widih, seram sekali. Dengan DL sekitar satu bulan. Awalnya saya abaikan. Karena memang merasa pusing. Rasanya tidak bakat deh untuk menulis pantun

{Review} Buku 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi

Awal tahun 2021 saya buka dengan sebuah karya bersama teman-teman Kompasianer berupa buku kumpulan testimoni, 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi . Buku ini merupakan kumpulan artikel Kompasianer (sebutan untuk penulis di Kompasiana) terpilih yang memberikan opininya tentang Tjiptadinata Effendi. Beliau adalah sosok penulis senior di Kompasiana yang sangat ramah dan inspiratif. Kisah perjalanan hidupnya ia ceritakan dengan gamblang di Kompasiana untuk dijadikan pelajaran bagi para pembaca. Mulai dari kehidupannya yang menurut beliau begitu susah saat baru menikah di daerah Padang, Sumatera Barat. Hingga kehidupannya kini yang bahagia di negara Australia beserta anak dan cucu.  Pak Tjip (begitu saya memanggilnya) dan istri beliau, Bu Roselina senantiasa membagikan cerita kehidupan mereka dengan terbuka dan riang gembira. Bagaimana mereka melewati masa-masa sulit sampai bisa menjadi seperti sekarang ini. Bagi para pembaca tentu kisah mereka tersebut sangat inspiratif. Bisa dija

[Review] Buku Sesungguhnya Kita Sudah Terlalu Lelah Untuk Memenuhi Ekspektasi Orang Lain

Tahun baru baju baru [X]  Tahun baru buku baru [✓]  Dan itulah yang saya lakukan. Membaca buku baru.  Buku yang saya baca kali ini judulnya “sesungguhnya kita sudah terlalu lelah untuk memenuhi ekspektasi orang lain” karya Nia Hanie Zen. Buku bergenre psikologi yang dikemas dalam bahasa yang ringan. Sehingga pembaca tidak merasa berat dalam mencerna kalimat demi kalimat. Berikut ini sinopsisnya : Buku ini terdiri atas 30 bab yang ditulis dalam bentuk Day 01 dan seterusnya. Tiap babnya mengupas segala hal dengan sangat detail. Seperti bagian 2 yang mengupas tentang diri kita, bagian 12 tentang menjadi produktif dan masih banyak lagi. Dalam tiap bagian yang dibahas dalam buku ini,  kita akan menemukan kalimat-kalimat ajaib yang bisa menjadi motivasi dan semangat diri. Seperti: Dalam proses mengubah kebiasaan buruk,  pertama-tama sangat dibutuhkan niat yang kuat dari diri kita. Ada kemauan untuk berubah dan kesadaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seorang penulis yang produktif ak